Ada Apa di Dalam Lubang Hitam? - DAILYSATU | PUSAT BERITA TERKINI & TERUPDATE

Breaking

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

Minggu, 18 Maret 2018

Ada Apa di Dalam Lubang Hitam?


DAILYSATUDalam film "Interstellar", Joseph Cooper (diperankan oleh Matthew McConaughey) terhisap ke dalam lubang hitam (black hole) dan masuk ke dimensi lain, di mana waktu dan ruang terdistorsi. Namun, pada kenyataannya tidak ada yang tahu ada apa di dalam black hole.

Stephen Hawking mengatakan bahwa kemungkinan lubang hitam adalah gerbang menuju dimensi lain, tetapi klaim ini juga sebatas teori. Jika lubang hitam adalah gerbang menuju dimensi lain, maka apakah alam semesta kita sebenarnya berada di dalam sebuah lubang hitam?
Fisikawan teoretis tersebut mendedikasikan hidupnya mempelajari lubang hitam dan membongkar misteri alam semesta. Hawking tutup usia pada Rabu lalu di usia 76 tahun. Namun, dia meninggalkan pelajaran penting soal alam semesta ini.
Lubang hitam pertama ditemukan pada tahun 1971 dan diperkirakan ada 100 juta lubang hitam di alam semesta ini. Diduga, lubang hitam merupakan pusat dari sekian banyak galaksi yang bertebaran di alam semesta. Lubang hitam terdekat dari Bumi berjarak ribuan tahun cahaya, sehingga kita tidak terpengaruh. Sebuah supermassive black hole dengan massa jutaan kali dari matahari diperkirakan berada di pusat bima sakti kita, sekitar 27.000 tahun cahaya.
Pada tahun 1916, Albert Einstein menggunakan teori relativitasnya yang terkenal untuk menjelaskan daya tarik gravitasi yang sangat kuat sehingga mampu menyedot cahaya. Pada tahun 1960-an, ilmuwan menyadari teori Einstein benar dan (secara matematis) menemukan lubang hitam.
Menggunakan rumus Einstein, Hawking dan Roger Penrose menggambarkan asal-usul lubang hitam. Ketika sebuah bintang dengan massa yang luar biasa mati, dia akan amblas ke dalam ruang hampa (space). Karena massa yang begitu besar, dia akan menciptakan daya tarik gravitasi yang hebat yang disebut dengan singularitySingularity inilah yang menghisap semua partikel yang mendekati tepiannya (event horizon). Jika kita mendekati event horizon, maka tubuh kita (dan semua massa) akan melar menyerupai spageti karena lubang hitam mendistorsi space di sekitarnya.
Pada tahun 1974, Hawking menulis sebuah teori mengenai lubang hitam. Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa tidak ada partikel yang dapat keluar dari lubang hitam, tetapi Hawking mengatakan lubang hitam mengeluarkan radiasi. Semakin kecil lubang hitam, semakin kuat radiasi yang dipancarkan.
Menurut Hawking, informasi terkait sebuah bintang (umur, massa, komposisi) tidak serta merta hilang ketika bintang itu mati dan menjadi lubang hitam. Radiasi yang dipancarkan lubang hitam kemungkinan menyimpan informasi terkait bintang yang sudah mati tersebut. Mempelajari informasi ini merupakan langkah penting dalam mempelajari pembentukan alam semesta. Lubang hitam akan perlahan-lahan menghilang atau meledak dalam ledakan energi yang luar biasa mencapai jutaan megaton.
Hawking mengatakan lubang hitam menyimpan informasi yang luar biasa. Kemungkinan, lubang hitam adalah gerbang ke dimensi lain. Informasi bintang yang mati tidak hilang, tetapi, kemungkinan pindah ke dimensi lain atau alam semesta lain.
Selain lubang hitam, Hawking juga membantu kita memahami mengenai penciptaan alam semesta. Sebagai seorang atheis, Hawking tidak percaya adanya Tuhan. Menurut dia alam semesta tercipta 13,8 miliar tahun lalu dari ledakan big bang sebuah titik yang lebih kecil dari atom. Sebelum big bang, Hawking mengatakan tidak ada apa-apa di dunia ini, bahkan waktu pun belum ada. Anda tidak perlu membayangkan, karena realita pra-big bang berada di luar imaji manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

test banner