DAILYSATU- Rekaman video dugaan tindakan intimidasi atau persekusi komunitas yang menamakan diri #2019gantipresiden terhadap komunitas #diasibukkerja, di Bundaran Hotel Indonesia (HI) saat kegiatan Car Free Day (CFD), Jakarta viral di media sosial. Polisi sedang menyelidiki kasus tersebut
”(Kalau korban melapor) Polri tentu akan menerima dan kita akan melakukan proses sesuai SOP (standar operasional prosedur), melakukan pengumpulan bahan, keterangan, dan penyelidikan. (Dari video yang beredar) kalau ditanya psikologis (apakah mengancam) kan yang merasakan yang tahu. Kalau memang merasa seperti itu bisa dilaporkan kami akan selidiki,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/4).
Dia juga menyayangkan telah terjadi pemaksaan, persekusi, intimidasi pada kelompok warga tertentu. Pasalnya, CFD adalah tempat berolahraga, dan berinteraksi.
"Bebas di situ. Maka Polri tidak melarang adanya kelompok yang menggunakan identitas tertentu. Misalnya menggunakan kaos tertentu. Itu tidak ada larangan. Yang dilarang adalah persekusi, intimidasi, dan pemaksaan terhadap kelompok lain,” kata dia.
Menurut Setyo, polisi sebenarnya telah melakukan pengamanan terhadap kegiatan kelompok berbaju putih #diasibukkerja, dari Patung Kuda berputar di Bundaran HI, pagi tadi. Namun, ada beberapa orang yang tertinggal di belakang.
Polisi berupaya memisahkan kedua kelompok untuk tidak saling bertemu. "Salah satu pihak sudah diarahkan untuk tidak melalui Bundaran HI, tapi memang ada beberapa orang yang tetap melintas hingga akhirnya terjadilah insiden itu," kata dia.
Diketahui, sebuah video berdurasi 2 menit 26 detik berisi rekaman dugaan tindakan intimidasi terhadap komunitas #diasibukkerja yang dilakukan komunitas #2019gantipresiden, viral di media sosial.
Dalam video itu terekam seorang ibu dan anak laki-laki, dikerumuni dan diduga diintimidasi sekelompok laki-laki berkaos hitam bertuliskan #2019gantipresiden. Sang anak bahkan, sempat menangis karena ketakutan.
Sumber: DAILYSATU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar