DAILYSATU- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan perlunya aturan khusus di media sosial untuk mencegah adanya pemahaman dan pelatihan-pelatihan radikal. Bahkan menurut Tito, para pelaku bom mengetahui cara merakit bom lewat online.
“Selain upaya penangkapan, perlu juga adanya aturan khusus di media sosial. Sekarang banyak sekali pelatihan-pelatihan online yang masuk dan mengubah pemahaman mereka,” ujar Tito bersama Ketua DPR Bambamg Soesatyo, Senin (14/5).
“Mereka banyak belajar cara membuat bom lewat online.”
Saat ini kepolisian dikatakan Tito, masih melakukan investigasi. Yang jelas, kepolisian dinilainya sudah berhasil mendeteksi kelompok-kelompok yang melakukan serangan teror di Surabaya.
“Mereka yang melakukan teror bom di tiga gereja, rusunawa dan di Polrestabes Surabaya adalah kelompok JAD. Semuanya dilakukan oleh keluarga,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar