Wenger Tepis Gurdiola Tingkatkan Level Sepakbola

DAILYSATU- Manajer Arsenal Arsene Wenger menepis anggapan bahwa Pep Guardiola telah meningkatkan standar permainan sepakbola dalam dekade terakhir. Menurut Wenger, pemain lebih menentukan dalam sepakbola masa kini bukan pelatih. 

Wenger akan beradu taktik dengan Guardiola saat Arsenal bertemu Manchester City dalam final Piala Liga atau EFL Cup, Minggu (25/2).

Manchester City kini berpeluang besar menjuarai Premier League musim ini. Mereka kini memimpin klasemen dengan keunggulan 12 poin atas penghuni urutan kedua. Guardiola selalu menorehkan sukses bersama klub-klub yang diasuh sebelumnya yakni Barcelona dan Bayern Muenchen termasuk meraih dua gelar Liga Champions.

Namun Wenger menepis anggapan Guardiola telah meningkatkan level permainan sepakbola. “Tidak, sebab Anda lihat Barcelona dan sampai kini mereka tetap tim terbaik di Eropa,” kata pelatih yang telah menangani Arsenal sejak 1996 ini.

“Anda arus terima bahwa permainan sepakbola modern telah berubah dengan perekrutan pemain-pemain terbaik di beberapa klub,” imbuh Wenger.

“Kami sebagai manager mungkin bisa menerapkan filosofi kami namun permainan ini tetaplah milik para pemain karena saat ini pemain memainkan peran yang jauh lebih besar dibanding sebelumnya,” papar pelatih asal Prancis ini.

Arsenal sendiri selalu meraih trofi dalam empat musim terakhir yakni tiga kali menjuarai Piala FA (2014, 2015, dan 2017) dan Community Shield (2014 dan 2015).

Wenger yakin sejarah timnya akan diperhitungkan dalam laga menentukan melawan City di Wembley nanti.

“Saat Anda telah melewati jalan yang sangat panjang dan Anda masuk ke final maka Anda tak ingin kalah,” paparnya.

“Anda pasti ingin menjuarainya. Dan pada akhirnya Anda harus tetap tenang. Karena Manchester City kini tengah mendominasi liga dan berada di atas semua tim kami pun berstatus underdog dibanding dalam semifinal Piala FA (musim lalu saat Arsenal menang 2-1),” katanya.

“Kami mungkin bisa disebut underdog namun kami harus yakin akan kualitas kami sendiri. Kami sudah menorehkan sejarah sebelumnya. Jadi mengapa kami tak bisa melakukannya lagi?” ungkapnya.