Enggar Berkomitmen Berdayakan Pedagang Warung

DAILYSATU-   Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita berkomitmen memberdayakan pedagang warung dan pedagang di pasar tradisional dengan menyiapkan sistem yang bisa membantu mereka mendapatkan barang dagangan dengan harga lebih murah. Pemberdayaan pedagang warung di desa diharapkan mampu menggerakkan perekonomian perdesaan, sekaligus merupakan langkah konkret memberantas kemiskinan serta mewujudkan keadilan sosial.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mengunjungi Toko Ono dan Nobu88 di Sekolah Kristen Terang Bangsa, Cirebon, Jawa Barat, Senin (28/5). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Enggar didampingi Chairman Lippo Group, Mochtar Riady dan Presiden Direktur Nobu Bank, Suhaimin Djohan. Menteri Enggar juga mengunjungi dealer Honda di Cirebon.

Toko Ono di Cirebon, Jawa Barat.

Untuk memberdayakan pedagang warung, pihaknya telah meminta bantuan Mochtar Riady menyiapkan sistem yang bisa membantu pedagang warung di desa menjual dagangannya dengan harga yang bisa bersaing dengan toko ritel modern. Sistem yang bisa memangkas biaya distribusi barang dari pabrik ke warung telah berjalan di beberapa lokasi di Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.

Sistem tersebut juga dilaksanakan di beberapa warung di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. “Pilot project yang dilaksanakan di Karawang, Bekasi, dan juga di Desa Giriroto, sukses. Harga jual barang di warung bisa bersaing dengan peritel modern, bahkan ada yang lebih murah,” katanya.

Kementerian Perdagangan, lanjutnya, akan terus membantu pedagang-pedagang warung agar bisa bersaing dengan toko ritel modern. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkannya untuk membantu pedagang warung.

“Ini adalah bukti keadilan sosial yang tidak membuat pengusaha rugi. Seperti yang disampaikan Pak Mochtar ‘Saya bukan mencari untung, tetapi yang pasti tidak rugi’. Pak Mochtar terpanggil untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan,” ujar Enggar.

DigitalisasiSementara itu, Mochtar Riady menyatakan digitalisasi merupakan cara jitu untuk memberantas kemiskinan di wilayah perdesaan. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam bidang perdagangan bisa memangkas biaya pemesanan barang hingga 40 persen.

Digitalisasi yang semakin berkembang saat ini bisa membantu pedagang warung di desa dan juga pedagang di pasar tradisional mendapatkan barang dagangan dari pabrik dengan harga lebih murah. Saat ini, sebagian besar pedagang warung menjual dagangannya lebih mahal dibanding toko ritel modern. Akibatnya, mereka tidak bisa bersaing.

Hal itu terjadi karena pedagang warung mengeluarkan biaya tambahan, seperti biaya tranportasi, untuk membeli barang dagangannya. Proses pengadaan barang hingga sampai di warung membutuhkan empat sampai lima mata rantai dan hal tersebut bisa dipangkas agar harga jual barang bisa diturunkan.

“Nilai jualan pedagang warung sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Mereka harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 20.000 sampai 30.000 atau 10 persen dari harga barang yang dibeli. Misalnya harga barang dari pabrik Rp 100, dijual di warung Rp 160. Ini bisa kita kurangi, sehingga barang bisa dijual Rp 120,” kata Mochtar.

Caranya, pedagang di warung menggunakan telepon genggamnya untuk memesan barang lewat sistem yang telah disiapkan. Barang dari pabrik bisa langsung diantar ke warung dengan selisih harga hanya 2 persen.

“Pedagang tidak perlu jauh-jauh lagi membeli barang. Gunakan handphone untuk memesan barang. Biaya otomati terpangkas dan harga jual barang di warung bisa lebih murah. Syaratnya jujur dan mau belajar memanfaatkan teknologi digital,” katanya.

Pada kesempatan itu, Suhaimin Djohan menyatakan Toko Ono dan Nobu88 merupakan bentuk nyata pemanfaatan digitalisasi untuk membantu meringankan beban masyarakat.

"Dengan menjadi mitra usaha Ono, setiap mitra dapat memperoleh barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
Dengan menjadi agen Nobu88, setiap agen dapat membuka bank yang dilengkapi dengan segala fasilitas. Proses transaksi dilakukan dengan cara digital, sehingga cepat, mudah, murah, serta bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja," kata Suhaimin.