Polisi Amankan Tujuh Terduga Teroris di Surabaya - DAILYSATU | PUSAT BERITA TERKINI & TERUPDATE

Breaking

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

Selasa, 15 Mei 2018

Polisi Amankan Tujuh Terduga Teroris di Surabaya


DAILYSATU-  Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meringkus tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan bom bunuh diri di Kota Surabaya yang terjadi selama dua hari terakhir.

"Sampai hari ini kami telah mengamankan tujuh orang terduga teroris. Mereka diduga terlibat dalam perencanaan serangan bom bunuh diri di tiga gereja wilayah Kota Surabaya kemarin dan hari ini di Polrestabes Surabaya," ujar Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada wartawan di Surabaya, Senin (14/5) petang.
Pelaku serangan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja di Surabaya pada hari Minggu, 13 Mei, teridentifikasi dilakukan oleh satu keluarga asal Surabaya, yang terdiri dari bapak, ibu, dua anak kandungnya yang beranjak remaja, serta dua anak kandungnya yang masih kecil.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno Surabaya, yang menggunakan mobil Toyota Avanza, adalah bapaknya bernama Dita Oepriarto. Istrinya, Puji Kuswati, dan dua anak perempuannya bernama FS, usia 12 tahun, dan PR, usia 9 tahun, beraksi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro Surabaya.
Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, juga anaknya, masing-masing bernama YF, usia 18 tahun, dan FH, usia 16 tahun.
Pelaku serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya, yang menggunakan dua sepeda motor saling berboncengan tadi pagi, juga teridentifikasi satu keluarga asal Surabaya.
Masing-masing adalah Tri Murtiono dan istrinya, Tri Ernawati, beserta dua putranya yang sedang beranjak remaja, MDS dan MDAM yang tewas seketika.
Sedangkan putri bungsunya, AAP yang masih berusia empat tahun, dan turut diajak dalam serangan bunuh diri itu, berhasil lolos dari maut.
"Tujuh terduga teroris yang terlibat dalam perencanaan serangan bom bunuh diri di Surabaya itu, satu di antaranya kami tembak mati karena berupaya melawan petugas saat hendak ditangkap," ucap Tito.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

test banner