Densus Tangkap Terduga Teroris di Kedungturi Surabaya - DAILYSATU | PUSAT BERITA TERKINI & TERUPDATE

Breaking

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

Senin, 21 Mei 2018

Densus Tangkap Terduga Teroris di Kedungturi Surabaya


DAILYSATU-  Densus 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris Eko Budi Setijono (52) dari rumahnya di Kedungturi 03/11, Surabaya, Minggu (20/5) tadi malam. Ia sempat melakukan perlawanan menyerang petugas Densus dengan menggunakan pisau lipat.


Namun perlawanan Eko dapat digagalkan dan kini harus menjalani pemeriksaan intesif di Mapolda Jatim, Surabaya. Polisi mengamankan sebuah karung kecil diduga berisi bahan baku pembuatan bom (bahan peledak) dari rumah terduga Eko.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang dikonfirmasi semalam dan dihubungi ulang, Senin (21/5) tadi pagi, membenarkan informasi itu. “
Hanya satu terduga teroris yang diamankan dari Kedungturi, Surabaya. Untuk barang bukti masih diteliti,” ujarnya.
Ia mengaku belum mengetahui secara persis peranan terduga teroris Eko dalam jaringan kelompok teroris JAD atau JAT.
Sementara itu warga sama sekali tidak pernah menyangka jika mantan seorang muazin (bagian adzan) Masjid Ukhuwah Kedungturi yang hidup menduda setelah bercerai dengan isterinya itu adalah terduga teroris.
Ketika digerebek, Eko Budi Setijono bersama putrinya yang masih duduk di kelas dua SMP. Sementara putrinya yang lain sudah berumah tangga dan tinggal tidak jauh dari lingkungan yang sama. Ketua RT-03/RW-08 Kedungturi, Ali Wafi, menyebutkan, bahwa Eko Budi Setijono pernah bekerja sebagai cleaning service Hotel di Jalan Tunjungan.
“Setelah cerai dengan isterinya, Eko bekerja sebentar di proyek dan mantan isterinya bkerja di Bali,” ujar Ali Wafi sambil menambahkan, bahwa gelagat tingkah laku Eko di mata warga setempat berubah sejak tiga tahun terakhir usai keluar kerja dari hotel.
Lelaki yang dulunya menjadi muazin dan kemudian biasa kumpul-kumpul bersama warga itu dalam dua tiga tahun terakhir sudah berubah. “Dia tidak lagi mau ke masjid, apalagi adzan. Kalau kebetulan dia ke masjid untuk shalat Jumatan, jika bertemu dengan tetangga dan handai taulannya dulu, hanya diam,” ujar Ali yang tidak habis pikir atas perubahan sikap tetangganya itu.
Aktivitas Eko tiap hari hanya mengantar sekolah anaknya dan setelah itu mengurung diri dalam rumah. Menurut beberapa tetangganya, perubahan sikap Eko itu terjadi setelah ia keluar dari kerja di hotel dan kemudian sempat bekerja di Proyek Tunjungan Plasa 6.
Hingga Senin (21/5) tadi pagi rumah Eko masih dipasangi garis polisi dan mendapat penjagaan dari jajaran Polsek Tegalsari serta petugas Linmas Pemkot Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

test banner